Liputan6.com, Jakarta Anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur (PT KSI) bangun fasilitas Gedung Command Center Kawasan Industri Krakatau yang diresmikan oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Purwono Widodo pada Selasa (21/03) di Gerbang Utama Kawasan Industri Krakatau I, Kota Cilegon.
“Seperti halnya di Krakatau Steel memiliki Digital Control Tower, Krakatau Sarana Infrastruktur pun penting memiliki Command Center yang dapat memantau seluruh aktivitas perusahaan,” jelas Purwono Widodo.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, Direktur Utama PT Krakatau Sarana Infrastruktur (PT KSI), Anton Firdaus menjelaskan bahwa PT KSI dan Group berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan pelayanan yang memadai bagi seluruh unit bisnis dari Krakatau Steel maupun tenant yang berada di Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon.
Advertisement
“Hal ini juga merupakan implementasi visi PT KSI dan Grup untuk menjadi perusahaan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara dengan fasilitas terintegrasi berupa Gedung Command Center di Kawasan Industri Krakatau,” tambah Anton.
Pembangunan Command Center telah dimulai sejak 11 Mei 2022 dan selesai dibangun pada 15 Januari 2023 oleh PT KSI. Selanjutnya fasilitas tersebut akan dioperasikan oleh PT Krakatau Sarana Properti (PT KSP) sebagai pengelola Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon.
Miliki Berbagai Fasilitas
Command Center Kawasan Industri Krakatau memiliki berbagai fasilitas pelayanan diantaranya Pos Utama Keamanaan Kawasan Industri Krakatau, Markas Komando Pemadam Kebakaran "Krakatau Fire Brigade", Pusat pengendali CCTV kawasan Industri Krakatau dan Kantor Safety, Health, Environment PT KSP.
Anton melanjutkan bahwa fasilitas pelayanan Command Center ini berfungi sebagai pusat komunikasi, koordinasi dan pengendalian kawasan baik dari sisi keamanan maupun kedaruratan yang melayani seluruh area Kawasan Industri Krakatau.
“Dengan adanya Gedung Command Center ini dapat memperkokoh posisi PT KSI sebagai perusahaan penyedia layanan profesional yang memberikan perlindungan dan rasa aman bagi unit-unit bisnis dan sebagai penunjang bagi aktivitas bisnis tenant di Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon”, tutup Anton.
Duet Chandra Asri-Krakatau Steel Bikin Industri Petrokimia Indonesia Makin Kuat
Belum lama ini, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengakuisisi saham anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dengan total nilai transaksi mencapai Rp 3,24 triliun.
Saham anak usaha Krakatau Steel yang dibeli Chandra Asri yaitu 70 persen kepemilikan PT Krakatau Sarana Infrasruktur (KSI) atas PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan 49 persen kepemilikan KSI atas PT Krakatau Tirta Industri (KTI).
Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan akuisisi ini lebih banyak baiknya. Karena dengan akuisisi ini justru ekosistem industri petrokimia menjadi lebih kuat. Pasokan air bersih sangat dibutuhkan oleh industri petrokimia.
“Dengan kerjasama kuat antara TPIA dengan KSI kebutuhan industri petrokimia (TPIA) menjadi lebih terjamin pemenuhannya, sehingga TPIA bisa lebih maksimal dan efisien dalam berproduksi untuk melayani kebutuhan petrokima dalam negeri,” kata Piter di Jakarta, kemarin.
Dorong Pengembangan IndustriLebih lanjut, Piter mengatakan dengan kerjasama antara TPIA dengan anak usahanya bisa mendorong pengembangan industri yang lebih baik dan ujungnya berdampak positif kepada wilayah sekitar termasuk diantaranya penciptaan kesempatan usaha dan lapangan kerja.
Di tempat berbeda, Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito mengatakan langkah Chandra Asri mengakuisisi saham anak usaha KRAS bertujuan untuk mengintegrasikan dan mensinergikan usaha kedua entitas.
“Akuisisi saham KRAS oleh Chandra Asri akan terdapat integrasi usaha sehingga dapat mengamankan pasokan utilitas (air dan listrik yg merupakan komponen penting bagi industri) khususnya untuk Chandra Asri dan juga untuk industri lainnya di wilayah Cilegon Banten karena ada alternatif supply utilitas,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Advertisement
Akuisisi Saham
Menurutnya selain itu, dengan akuisisi saham ini, Chandra Asri berharap ada sinergitas sehingga bisa lebih meningkatkan pasokan air & listrik yg sudah ada ini misalnya dengan penggunaan pipa-pipa air minum berbahan baku bijih plastik HDPE PE100
“Bisnis listrik KRAS memiliki 3 pilar yaitu supply listrik, maintenance & EPC serta energi terbarukan. Dengan akuisisi ini diharapkan dapat lebih mengembangkan produksi & pemanfaatan energi baru terbarukan untuk mendukung target program net zero emission,” papar Ignasius Warsito.
Plt. Direktur Jenderal Industri IKFT ini juga mengatakan pihaknya terus memacu pengembangan pertumbuhan industri petrokimia agar bisa lebih berdaya saing global. Salah satu upaya strategis yang dijalankan seiring tren pasar saat ini adalah mengakselerasi industri pertrokimia menerapkan prinsip ekonomi sirkular. “Pada industri petrokimia, implementasi ekonomi sirkular ini bisa melalui pendekatan dari konsep 5R, yakni reduce, reuse, recycle, refurbish, dan renew,” katanya.
Ignasius Warsito menjelaskan, konsep reduce, yaitu mengurangi penggunaan material berlebih dan energi dengan melakukan efisiensi bahan baku dan energi.